Fenomena alam dan Teknologi selalu berjalan dan kontinews sehinggga terkadang permasalahannya disatu sisi bisa diselesaikan disis lain terus berkembang dan terus terus.........timbul silih berganti .
Baiklah sahabat Nusantara yang saya banggakan, pada kesempatan yang baik ini akan saya bahas soal Overfishing. Hal ini perlu mengingat disalah satu beberapa Daerah ada juga keluhan soal populasi Ikan dan ini terjadi apa karena soal alat tangkap atau soal musim penangkapan bahkan mungkin saja karena teknologinya atau tehnik sehinggga banyak praduga dan timbulnya suatu pertanyaan yang perlu kita bahas disini.
Sahabat Nusantara yg tercinta disini perlu dijelaskan bahwa Secara umum overfishing diartikan sebagai jumlah ikan yang ditangkap melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan stok ikan dalam suatu daerah tertentu.
Lebih spesifik lagi overfishing dikategorikan mejadi beberapa tipe, yakni :
- Recruitment overfishing adalah situasi dimana populasi ikan dewasa ditangkap sedemikian rupa sehingga tidak mampu lagi untuk melakukan reproduksi untuk memperbaharui spesiesnya lagi.
- Growth overfishing terjadi manakala stok ikan yang ditangkap rata-rata ukurannya lebih kecil daripada ukuran yang seharusnya untuk berproduksi pada tingkat yield per recruit yang maksimum.
- Economic overfishing terjadi jika rasio biaya/ harga terlalu besar atau jumlah in-put yang dibutuhkan lebih besar daripada jumlah in-put yang dibutuhkan untuk berproduksi pada tingkat rente ekonomi yang maksimum.
- Malthusian overfishing terjadi manakala nelayan skala kecil yang biasanya miskin atau tidak memiliki alternatif pekerjaan memasuki industri perikanan namun menghadapi hasil tangkap yang menurun.
Masyarakat pulau kecil yang sangat menggantungkan hidupnya pada sumber daya ikan tersebut mengekstraksi sumber daya sampai pada taraf yang berlebihan yang pada gilirannya kemudian menyebabkan suplai pangan dari laut menurun drastis.
Di zaman sekarang, fenomena overfishing semakin meningkat dengan menurunnya penangkapan ikan-ikan ekonomis penting terutama di negara-negara industri. Eskalasi overfishing di zaman sekarang sedikit banyak dipicu oleh gap yang makin lebar antara kebutuhan permintaan ikan dan kemajuan teknologi di satu sisi kemampuan penyediaan sumber daya ikan sangat terbatas. Hal ini terjadi baik oleh kegiatan non-komersial dan komersial. Pada kasus non-komersial, kemiskinan di wiayah pesisir memicu terjadinya destructive fishing yang kemudian mengacaukan mata rantai makanan, sementara kegiatan komersial lebih disebabkan oleh pemenuhan permintaan ikan dengan nilai ekonomi tinggi. Kondisi ini kemudian diperparah oleh sifat sumber daya ikan yang fugitive (bergerak) dan sulitnya melakukan fencing the ocean (mengkapling laut) karena terkait dengan doktrin sifat kepemilikan yang lebih merupakan common pool resource.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar