Kementerian KKP Upayakan Diversifikasi Usaha Sektor Perikanan

Kementerian KKP Upayakan Diversifikasi Usaha Sektor Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengupayakan diversifikasi usaha sektor perikanan dalam rangka mengatasi persoalan menipisnya bahan baku yang tersedia bagi industri surimi di berbagai daerah.

“Guna mendorong geliat usaha dan menjaga keberlanjutan bisnis sektor perikanan Indonesia, KKP tengah mengupayakan diversifikasi bisnis perikanan,” kata Dirjen Perikanan Tangkap KKP Sjarief Widjaja dalam siaran pers KKP di Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Sjarief mengungkapkan, dirinya telah bertemu pengusaha dari 14 perusahaan surimi guna membicarakan reorientasi pengembangan industri perikanan tangkap.

Sjarief menjelaskan, karakter perikanan Indonesia sangatlah unik karena laut Indonesia seluas 5,8 juta km persegi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian Papua yang secara geografis melekat pada Benua Australia; bagian barat Indonesia hingga Kalimantan yang secara geografis melekat dengan benua Asia; dan bagian Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masuk pada samudera lepas.

Ketiga bagian tersebut juga memiliki spesies ikan yang berbeda-beda. Di bagian barat misalnya, ditemukan jenis ikan kerapu, kakap merah, lobster, udang, dan sedikit ikan kembung, ikan layang, dan tongkol. Sedangkan di perairan bagian Papua terdapat spesies seperti cumi, kakap merah, ikan gulama, udang, dan beberapa spesies lainnya. Adapun di bagian samudera lepas seperti tuna, tongkol, dan cakalang.

“Meskipun laut Indonesia kaya akan berbagai spesies ikan, jumlah masing-masing spesies tidaklah banyak, sehingga industri yang hanya mengandalkan satu spesies ikan saja tidak akan bisa bertahan lama,” katanya.

Begitu pula, ujar dia, dengan industri surimi yang berbasis pada ikan tertentu saja sehingga kecepatan produksi pada industri ini jauh lebih cepat dibandingkan kecepatan regenerasi ikan yang digunakan sebagai bahan baku, sehingga dalam waktu dekat industri akan kesulitan menemukan bahan baku.

Namun, ia berpendapat bahwa kondisi Indonesia berbeda dengan sejumlah negara seperti Argentina, Chili dan Kanada yang memiliki beragam jenis ikan.
“Negara kita tidak seperti itu, kita memiliki banyak jenis ikan tetapi volumenya sedikit. Oleh karena itu, kami mengusulkan kepada pelaku usaha Surimi agar membuat industri perikanan yang berbasis pada spesies lokal,” papar Sjarief.
Menurut dia, industri surimi tidak dapat hidup sendiri, melainkan harus dikombinasikan dengan jenis usaha perikanan lainnya seperti produk beku, fillet, loin (tuna) ataupun ikan segar.

Untuk itu, Dirjen Perikanan Tangkap KKP menegaskan, jika diversifikasi usaha perikanan tangkap tidak segera dilakukan, industri surimi dinilai tak akan bertahan lama. (ant)
Sumber : http://www.industry.co.id/read/23723/kementerian-kkp-upayakan-diversifikasi-usaha-sektor-perikanan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar