Hakikatnya, ketika berfikir secara Filsafat, terdapat tiga bidang kajian utama. Saya katakan sebagai kajian utama, karena ada sebagian ahli yang mengurainya dalam lebih dari tiga bidang itu.
Saya lebih berfokus kepada tiga bidang yang akan terus kita bawa dalam pembahasan selanjutnya, yaitu:
1. Wilayah Ada: What is it.
Wilayah ini memikirkan segala terkait objek, yang ada dan yang mungkin ada.
Dalam keseharian, ketika misalnya Anda ingin berwirausaha, Anda sudah berfikir tentang wilayah “Ada” ini. Bisnis apakah yang akan saya jalankan ini? Jika saya ingin bisnis jual beli mobil, apakah saya akan menjual mobil baru atau mobil bekas? Apakah semua jenis mobil atau mobil tertentu saja? Yang hanya untuk kalangan kelas tertentu saja? Manakah yang akan saya tangani sebagai bisnis saya dan mana yang bukan? … dst …
2. Wilayah Pengetahuan: How to get there.
Memikirkan secara mendalam tentang bagaimana membangun pengetahuan terkait objek.
Jika Anda ingin menjalankan bisnis mobil, bagaimana caranya? Bagaimana mengelolanya supaya untung dan tidak buntung? Bagaimana meminimalkan resiko ? … dst …
3. Wilayah Nilai: What for.
Memikirkan secara mendasar tentang nilai-nilai yang utamanya akan saya bahas terkait dengan etika.
Jika Anda memutuskan menjalankan bisnis mobil, dan sudah mendapatkan pengetahuan tentang cara membangun bisnis mobil itu, persoalan kemudian adalah nilai-nilai moral apa yang Anda pertahankan dan apa pula yang Anda haramkan? Untuk apa dan bagaimana Anda jalankan bisnis ini? Apa yang boleh dan yang tidak boleh?
*
Jadi, hakikatnya, berfilsafat itu mudah.
Dalam keseharian, disadari atau tidak, kita selalu berfikir dalam tiga wilayah itu, yang dalam bahasa Filsafat disebut sebagai Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi.
Ontologi, berasal dari kata Yunani, onto (ada) dan logos (teori): teori tentang Ada, tentang suatu objek dari apa yang kita fikirkan/kaji.
Epistemologi asal kata juga dari Yunani, yaitu episteme (pengetahuan) dan logos (teori) tentang pengetahuan: bagaimana kita membangun pengetahuan kita terkait objek yang kita fikirkan/kaji.
Aksiologi, juga dari Yunani, yaitu aksion (nilai) dan logos (teori): nilai-nilai moralitas apa yang akan kita pegang dan kita tolak terkait upaya kita membangun objek/kajian kita.
Selanjutnya, sebelum masuk ke Filsafat Ilmu Pengetahuan, mari sekali lagi kita membahas Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan.
Saya lebih berfokus kepada tiga bidang yang akan terus kita bawa dalam pembahasan selanjutnya, yaitu:
1. Wilayah Ada: What is it.
Wilayah ini memikirkan segala terkait objek, yang ada dan yang mungkin ada.
Dalam keseharian, ketika misalnya Anda ingin berwirausaha, Anda sudah berfikir tentang wilayah “Ada” ini. Bisnis apakah yang akan saya jalankan ini? Jika saya ingin bisnis jual beli mobil, apakah saya akan menjual mobil baru atau mobil bekas? Apakah semua jenis mobil atau mobil tertentu saja? Yang hanya untuk kalangan kelas tertentu saja? Manakah yang akan saya tangani sebagai bisnis saya dan mana yang bukan? … dst …
2. Wilayah Pengetahuan: How to get there.
Memikirkan secara mendalam tentang bagaimana membangun pengetahuan terkait objek.
Jika Anda ingin menjalankan bisnis mobil, bagaimana caranya? Bagaimana mengelolanya supaya untung dan tidak buntung? Bagaimana meminimalkan resiko ? … dst …
3. Wilayah Nilai: What for.
Memikirkan secara mendasar tentang nilai-nilai yang utamanya akan saya bahas terkait dengan etika.
Jika Anda memutuskan menjalankan bisnis mobil, dan sudah mendapatkan pengetahuan tentang cara membangun bisnis mobil itu, persoalan kemudian adalah nilai-nilai moral apa yang Anda pertahankan dan apa pula yang Anda haramkan? Untuk apa dan bagaimana Anda jalankan bisnis ini? Apa yang boleh dan yang tidak boleh?
*
Jadi, hakikatnya, berfilsafat itu mudah.
Dalam keseharian, disadari atau tidak, kita selalu berfikir dalam tiga wilayah itu, yang dalam bahasa Filsafat disebut sebagai Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi.
Ontologi, berasal dari kata Yunani, onto (ada) dan logos (teori): teori tentang Ada, tentang suatu objek dari apa yang kita fikirkan/kaji.
Epistemologi asal kata juga dari Yunani, yaitu episteme (pengetahuan) dan logos (teori) tentang pengetahuan: bagaimana kita membangun pengetahuan kita terkait objek yang kita fikirkan/kaji.
Aksiologi, juga dari Yunani, yaitu aksion (nilai) dan logos (teori): nilai-nilai moralitas apa yang akan kita pegang dan kita tolak terkait upaya kita membangun objek/kajian kita.
Selanjutnya, sebelum masuk ke Filsafat Ilmu Pengetahuan, mari sekali lagi kita membahas Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar